Rabu, 02 Maret 2016

Aku Cemburu Padamu, Ukhti...

Bismillah. . .

              Ukhti... aku rindu. Rindu dikala bermesra denganmu. Bermesra di dalam suatu lingkaran, dan lingkaran itu ku namakan “Lingkaran Cinta”. Kau tau ukhti kenapa aku menamakannya dengan Lingkaran Cinta. Itu karena aku banyak menemukan cinta di lingkaran ini. Cinta yang tak pernah ku dapatkan dari hangatnya matahari, cinta yang tak pernah ku dapatkan dari gelapnya malam,  cinta yang tak pernah ku dapatkan dari indahnya taman-taman panaroma alam, dan bukan pula cinta yang ku dapatkan dari pujangga syair. Karena cinta di lingkaran ini di warnai dengan cinta dan mencintai karena Allah semata. Mencintai karena Allah dan membenci juga karena Allah.
            Ukhti... aku rindu. Rindu dengan tilawahmu yang merdu. Kau lafadzkan ayat demi ayat hingga terbesik merdu ke telingaku. Tilawahmu yang merdu semakin menambah kecintaan kita kepada Al-Qur’anul Karim. Aku cemburu... kau begitu tartil ketika melafadzkan ayat yang kau baca dalam mushaf kecilmu.
            Ukhti... aku cemburu. Cemburu dengan hafalanmu. Sudah berapa Surah yang terekam di memorimu, atau bahkan 30 juz sudah kau hafalkan, sehingga bibirmu begitu fasih melafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dan aku malu jika harus tertinggal jauh hafalan denganmu. Oh...bisa-bisa pipiku akan semakin humairoh karena hafalanku yang tak seberapa ini.
            Ukhti... aku sangat teduh melihat wajah mungilmu. Memandangmu seperti menemukan cahaya diwajahmu. Mungkin itu karena wajahmu yang sering terbasuh air wudhu. Ah..diam-diam aku sering memperhatikanmu.
            Ukhti...aku cemburu, kau selalu saja mengirimkan sms agar bisa mengajak saudarimu yang lain untuk menikmati cinta Allah di sepertiga malam_Nya. Sungguh...sepertiga malam itu sangat syahdu untuk  mengungkap cinta kepada Rabb. Kau ingin saudarimu yang lain juga menikmati cintanya Allah. Sungguh...aku cemburu dengan kepedulianmu.
            Ukhti...aku cemburu. Cemburu dengan kelembutanmu. Lembut terhadap anak-anak dan saudarimu, terlebih kau begitu lembut ketika bersama keluarga kecilmu. Namun aku juga cemburu, kau bisa bersikap tegas dalam bertindak. Apalagi ketika ikhwan lebay mengusikmu, kau akan terlihat galak. Nah loh???
            Ukhti...bagaimana dengan program ODOJ (One Day One Juz) mu?? Apakah sudah terlaksana?? Kalau ODOJ sudah kebiasaan bagimu, maka aku akan sangat cemburu.
Ah...kau tahu, bahkan bidadari-bidadari nun jauh di Syurga sana juga akan mencemburuimu. Dia akan menyebut-nyebut namamu di Syurga sana, karena kecemburuannnya kepadamu.
            Ukhti...aku cemberu. Kau seperti bermental baja. Karena hatimu bak karang ditengah ombak lautan. Kau tak pernah hiraukan orang-orang yang selalu sinis dan mengejekmu karena style yang engkau pakai. Jiibabmu yang kepanjangan, dan bajumu yang kelonggaran. Bahkan kau menyimpul senyum ketika seseorang mengatakan “Assalamu’alaikum...ibuk-ibuk mau belanja ke pasar yaa??”
Ah...begitu indah, indah dalam pandangan Allah, bukan pandangan makhluk_Nya.
            Ukhti...kau selalu berpegang teguh untuk selalu menjaga pandanganmu. Seperti yang tercantum dalam ayat suci_Nya “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. (An-Nur [24]: 30-31)”. Matamu, bibirmu, langkahmu, dan juga pandanganmu kau jaga demi kecintaanmu kepada Allah dan Rasul_Nya.
            Ukhti... ah... aku benar-benar cemburu. Kau seperti mutiara di lautan, yang rendahnya seperti

ketawadhuanmu. Kau seperti duri di seberang sana, yang susah untuk dipetik sembarang tangan.
Kau seperti Nur “cahaya”nya rembulan cadas dimalam_Nya. Kau seperti karang di tengah lautan, yang tegar di hamuk ombak. Aku cemburu, cemburu padamu. Bahkan para penghuni langit pun mencemburuimu, terlebih bidadari-bidadari Syurga akan terus mencemburuimu keshalihanmu.

Ah...aku cemburu :')