Pengertian
Tajwid adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengucapkan atau
membunyikan huruf-huruf yang terdapat di al-Quran atau bahasa arab pada
umumnya. Sebagai muslim diwajibkan untuk mengetahui hukum tajwid
secara benar sehingga kita dapat mengucapkan bacaan di Alquran dengan
benar.
Dalil hukum penggunaan
Tajwid di dalam Al Quran adalah QS:Al-Muzzammil (73): 4 yang kurang
lebih dalam bahasa indonesia adalah “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan
perlahan/tartil (bertajwid)”. Sekarang anda sudah mengerti tentang
pengertian dari tajwid,
Sekarang
kita akan belajar ilmu tajwid yang terdiri dari berbagai hal semacam
Hukum taawuz dan basmalah, Hukum nun mati dan tanwin, Hukum mim mati,
Hukum mim dan nun tasydid, Hukum alif lam ma’rifah, Hukum idgham,
Hukum mad, Hukum ra’, Qalqalah, Makhraj huruf, Sifat huruf, Waqaf (وقف)
Tanda-tanda waqaf, dan banyak lagi.
Karena
begitu banyaknya hukum bacaan Tajwid, Saya sudah sediakan link
download tentang ebook maupun software tentang ini. Jadi tinggal
download dan praktekkan di rumah.
Sofware belajar ilmu tajwid :
Jika link ada yang rusak, silaahkan gunakan link download ilmu hukum dan bacaan dibawah ini :
Sedangkan untuk eBook yang berisi tentang hukum tajwid bisa di download pada link dibawah ini :
Semua software maupun ebook tentang ilmu pengertian tajwid diambil dari berbagai sumber.
Dengan
mempelajari diharapkan anda dapat membaca bacaan alquran dengan
benar. Terutama anda mengerti tentang Hukum taawuz dan basmalah, Hukum
nun mati dan tanwin, Hukum mim mati, Hukum mim dan nun tasydid, Hukum
alif lam ma’rifah, Hukum idgham, Hukum mad, Hukum ra’, Qalqalah,
Makhraj huruf, Sifat huruf, Waqaf (وقف) Tanda-tanda waqaf, dan banyak
lagi.
Bagi
kamu yang telat belajar ilmu tajwid tidak apa2, lebih baik terlambat
daripada tidak sama sekali.Dan bagi yang sudah belajar bacaan tajwid
dengan benar, saya harap ilmu kamu akan semakin dalam atas berbagai
software dan ebook diatas.Dan kamu juga bisa share file diatas untuk
orang yang kamu inginkan.
Bagi
yang merasa ilmu dari tajwid benar, saya harapkan untuk berbagi ilmu
hukum tajwid itu, seperti kata pepatah siapa yang menanam kebaikan dia
akan memanen kebaikan juga. Jadi marilah kita sebagai sesama muslim
untuk terus berbagai ilmu terutama imu islam dan salah satunya adalah
bacaan tajwid diatas.
Ilmu tajwid menurut bahasa adalah : Memperelokkan atau memperindah sesuatu.
Menurut istilah ilmu tajwid adalah : melapazkan setiap hurup dari
makhrojnya secara benar serta memenuhi hak-hak setiap hurup. Atau
pengetahuan serta kaidah dan cara–cara membaca Al-qur’an dengan
sebaik-baiknya serta dengan benar.
Dalam mempelajari ilmu tajwid yang menjadi pokok bahasan utama iyalah
hurup-hurup hijaiyah yang 29, dalam pelapazsannya dan bermacam-macam
harkat atau barisnya serta, dalam bermacam-macam hubunganya, dan juga
mengenai kaidah-kaidah dan cara-cara bacaannya secara keseluruhan dalam
membaca Al-qur’an.
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah: fardhu kifaya dan membaca
Al-qur’an dengan baik serta sesuai dengan ilmu tajwid itu hukumnya
Fardhu ‘Ain. Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk memelihara
bacaan Al-qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan
(mulut) dari kesalahan membaca.
GHUNNAH MUSYADDADAH
(نّ - مّ)
Yang dinamakan ghunnah musyaddadah
adalah apabila ada nun bertasydid (نّ) atau mim bertasydid (مّ). Setiap
ada nun atau mim bertasydid tersebut maka harus dibaca dengung yang
sempurna (2 / 3 harakat)
Perhatikan contoh berikut :
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَمَّ يَتَسَاءَلُوْنَ
HUKUM BACAAN NUN SUKUN DAN TANWIN
نْ ( ً ٍ ٌ )
A. Idzhar Halqi
Yang diamakan idzhar halqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin
bertemu salah satu huruf halqi (yang keluar dari tenggorokan), yaitu : ء
ح خ ع غ ﻫ
Adapun cara membacanya adalah harus dibaca jelas.
Contoh :
ء - مَنْ اٰمَنْ ح - مِنْ حمَِيْمٍ خ - مِنْ خَلاَقٍ
ع - اَنْعَمْتَ غ - مِنْ غِسْلٍ ﻫ - مَنْ هَلَكَ
B. Iqlab
Yang dinamakan iqlab adalah mengganti suara nun sukun atau tanwin menjadi mim sukun ketika bertemu dengan huruf Ba' (ب)
Contoh : سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ
C. Idghom Bighunnah
Yang dinamakan idghom bighunnah adalah apabila ada nun sukun atau
tanwiin bertemu dengan salah satu huruf 4, yaitu : ي م ن و Adapun
cara membacanya adalah dengan meleburkan bunyi huruf yang pertama
kepada huruf sesudahnya sehingga bunyi huruf yang pertama tidak
terdengar lagi dan harus dibaca dengung yang lama.
Contoh :
ي - قُلُوْبٌ يَّوْمَئِذٍ م – عَذَابٌ مُّقِيْمٌ
ن – عَنْ نَّفْسِهِ و – مِنْ وَّرَائِهِمْ
D. Idghom Bila Ghunnah
Yang dinamakan idghom bila ghunnah adalah apabila ada nun sukun atau
tanwin bertemu salah satu huruf ل ر Adapun cara membacanya adalah
dengan meleburkan bunyi huruf yang pertama kepada huruf sesudahnya
sehingga bunyi huruf yang pertama tidak terdengar lagi, tapi tidak
boleh dibaca dengung.
Contoh : ل - مِنْ لَّدُنْهُ ر – رَبٍّ رَّحِيْمٍ
E. Ikhfa' Haqiqi
Yang dinamakan ikhfa' haqiqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin
bertemu salah satu huruf lima belas, selain huruf-huruf yang telah
disebutkan di atas yaitu:ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Cara membacanya adalah dengan menyamarkan (antara idzhar dan idgham) disertai dengan dengung yang sempurna.
Contoh :
ت - مِنْ تَحْتِهاَ ث - مَاءً ثَجَّاجًا ج - اَنْجَيْنَاكُمْ
ش – عَذَابًا شَدِيْداً د – مِنْ دُوْنِ اللهِ ذ – مَنْ ذَاالَّذِيْ
س – اِنَّ الْاِنْسَانَ ش – عَذَابٌ شَدِيْدٌ ص – وَلَدًاصَالِحًا
ض – مَنْضُوْدٍ ط – وَمَا يَنْطِقُ ظ – عَنْ ظُهُوْرِهِمْ
ف – عُمْيٌ فَهُمْ ق – رِزْقًاقَالُوْا ك – كِرَامًاكَاتِبِيْنَ
HUKUM BACAAN AL
(اَلْ)
A. Idzhar (Al) Qomariyyah
Yang dinamakan Idzhar qamariyyah adalah apabila ada "Al" bertemu huruf
qamariyah yang berjumlah 14, yaitu : ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ء ي
Apabila ada bacaan "Al" bertemu dengan huruf qamariyah tersebut maka "Al" tetap dibaca jelas.
Contoh : اَلْبَلاَغُ اَلْخَبِيْرُ اَلْغَفُوْرُ
B. Idgham (Al) Syamsiyyah
Yang dinamakan idgham syamsiyyah adalah apabila ada "Al" bertemu salah
satu huruf syamsiyah yaitu : ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Apabila ada bacaan tersebut maka "Al" tidak lagi dibaca jelas,
melainkan masuk ke huruf berikutnya.
Contoh : وَالتِّيْنِ وَالشَّمْسِ اَلضَّلاَلُ
HUKUM BACAAN MIM SUKUN
( مْ )
A. Idgham Mutamatsilain
Yang dinamakan idgham mutamatsilain adalah apabila ada mim sukun
bertemu dengan mim. Adapun cara membacanya adalah dengan dengung yang
sempurna.
Contoh : لَهُمْ مَا يَتَّقُوْنَ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ
B. Ikhfa' Syafawi
Yang dinamakan idzhar syafawi adalah apabila ada mim sukun bertemu
dengan huruf ba' (ب). Cara membacanya adalah dengan dengung yang
sampurna.
Contoh : تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ رَبُّهُمْ بِهِمْ
C. Idzhar Syafawi
Yang dinamakan idzhar syafawi adalah apabila ada mim sukun bertemu
dengan huruf : ا ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق
ك ل ن و ﻫ ي. Adapun cara membacanya adalah dengan menjelaskan
atau menegaskan suara mim sukun tanpa disertai dengung.
Contoh : ن- لَهُمْ نَائِمُوْنَ ل- اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُم
LAFADZ ALLAH
(الله)
Hukum Bacaan lafadz Allah terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Tafkhim
Dibaca tafkhim apabila lafadz Allah didahului harakat fathah atau dhummah.
Contoh : قُلْ هُوَ اللهُ اِذَاجَاءَ نَصْرُاللهِ
2. Tarqiq
Dibaca tarqiq apabila lafadz Allah bertemu didahului dengan harakat kasrah.
Contoh : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
HUKUM BACAAN RA'
(ر)
Huruf ra (ر) adalah salah satu huruf hijaiyah yang pengucapannya
berbeda-beda, suatu waktu dibaca tebal (tafkhim) dan suatu waktu dibaca
tipis (tarqiq). Jadi hukum membaca huruf ra' ada dua macam, yaitu :
1. Tafkhim (تفخيم)
Ra' dibaca tafkhim apabila :
a. Berharakat fathah, fathatain, dhummah atau dhummatain.
Contoh : اَلرَّحِيْمُ خَيْرًا رُوَيْدًا كَبِيْرٌ
b. Berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhummah.
Contoh : اَرْسَلَ قُرْ آنٌ
c. Berharakat sukun dan huruf sebelumnya berupa hamzah washal (hamzah tambahan) yang berharakat kasrah.
Contoh : اِرْجِعِيْ اِرْكَبْ
d. Berharakat sukun, huruf sebelumnya berharakat kasrah dan huruf
sesudahnya berupa huruf isti'la' (huruf yang dibaca tebal, yaitu: خ ص ض
غ ط ق ظ)
Contoh : مِرْصَادٌ قِرْطَاسٌ فِرْقَةٌ
e. Didahului huruf mati selain ya' yang sebelumnya berupa huruf yang berharakat fathah dan dibaca waqaf.
Contoh : ©وَالْفَجْرِ ® وَالْفَجْرْ
©مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ ® مِنْ اَلْفِ شَهْرْ
2. Tarqiq (ترقيق)
Ra' dibaca tarqiq apabila :
a. Berharakat kasrah atau kasratain.
Contoh : رٍ- خُسْرٍ رِ- رِجْسٌ
b. Berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
Contoh : فِرْعَوْنَ فَكَبِّرْ
c. Didahului ya' sukun dibaca waqaf.
Contoh : © خَيْرٍ® خَيْرْ ©بَصِيْرٌ ® بَصِيْرْ
d. Didahului huruf mati selain ya' yang sebelumnya berupa huruf yang
berharakat kasrah dan dibaca waqaf. Contoh : © بِكْرٌ ® بِكْرْ
BACAAN QALQALAH
Yang dinamakan bacaan qalqalah adalah membunyikan huruf dengan suara
yang berlebih dari makhraj hurufnya (disertai dengan getaran suara).
Huruf qalqalah ada lima, yaitu ق ط ب ج د yang terkumpul dalam lafadz : قَطْبُ جَدٍ
Bacaan qalqalah dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Qalqalah sughra
Yaitu apabila ada huruf qalqalah yang dibaca sukun (mati) asli. Contoh :
ق- يَقْرَأُ ط- اَطْوَارًا ب- يَبْخَلُ ج- يَجْعَلُ
د- يَدْخُلُ
2. Qalqalah kubra
Yaitu apabila ada huruf qalqalah dibaca sukun karena waqaf. Contoh : © اَحَدٌ ® اَحَدْ © خَلَقَ ® خَلَقْ
HUKUM BACAAN MAD
Yang dinamakan mad adalah apabila ada fathah diikuti alif, kasrah
diikuti ya' sukun, dhummah diikuti wawu sukun dan harus dibaca panjang.
Hukum mad dibagi menjadi dua, yaitu :
A. Mad Asli atau mad thabi'i ( مد اصلي ¤مد طبيعي )
Yaitu mad yang tidak bertemu hamzah, sukun dan tasydid. Cara membacanya
adalah panjang satu alif / dua harakat. Contoh : قَالُوْا
نُوْحِيْهَا
B. Mad Far'I (مد فرعي)
Yaitu mad yang bertemu dengan hamzah, sukun atau tasydid.
Mad far'i terbagi menjadi :
1. Mad Wajib Muttashil
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Adapun
cara membacanya adalah panjang lima harakat / dua setengah alif.
Contoh : لِقَاءَۤنَا - نِدَاۤءً
2. Mad Jaiz Munfashil
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan hamzah di lain kalimat. Cara membacanya adalah panjang lima harakat / dua setengah alif.
Contoh : اِنَّاۤ اَعْطَيْنَاكَ - وَمَاۤ اُمِرُوْا
3. Mad Lazim Kilmi mutsaqqal
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan tasydid dalam satu kalimat. Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif.
Contoh : وَلاَالضَّـۤالِّيْنَ - اَلْحَاۤقَّةُ
4. Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan huruf sukun asli dalam satu kalimat. Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif.
Contoh : اٰۤ ْلاٰنَ
5. Mad Lazim Harfi Mutsaqqal
Yaitu mad yang terletak pada huruf-huruf fawatihus suwar (pembuka surat). Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif
Contoh : حٰمۤ طٰسۤ
6. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Yaitu mad yang terletak pada huruf-huruf pembuka surat dan bertemu tasydid. Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif
Contoh : الم طٰسم
7. Mad Iwadh
Yaitu harakat fathatain dibaca waqaf, selain ta' marbuthah (ﺔ ).
Panjangnya dua harakat / satu alif. Contoh : © عَلِيْمًا ® عَلِيْمَا
8. Mad Silah
Yaitu setiap ada ha' dhamir ( ﻪ ) / Hu atau Hi yang terletak diantara dua huruf hidup. Mad silah terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Mad Silah Qasirah
Yaitu apabila ada mad silah bertemu dengan huruf selain hamzah.
Panjangnya dua harakat / satu alif. Contoh : لاَتَأْخُذُه سِنَةٌ
b. Mad Silah Thawilah
Yaitu apabila ada mad silah bertemu dengan hamzah (bentuknya alif). Panjangnya dua setengah alif / lima harakat.
Contoh : مَا لَه اَخْلَدَهُ
9. Mad 'Aridh Lis sukun
Yaitu apabila ada mad bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjangnya
boleh 2, 4 atau 6 harakat. Contoh : © صِرَاطَ الْمُسْتَقِيْمِ ® صِرَاطَ
الْمُسْتَقِيْمْ
10. Mad Badal
Yaitu setiap ada aa, ii, uu yang dibaca panjang. Adapun cara membacanya adalah panjang dua harakat atau satu alif.
Contoh : آمَنُوْا اِيْمَانٌ اُوْتُوْا
11. Mad Layyin
Yaitu apabila ada fathah diikuti wawu sukun atau ya' sukun bertemu
huruf hidup dibaca waqaf. Panjangnya adalah tiga alif / enam harakat.
Contoh : © مِنْ خَوْفٍ ® مِنْ خَوْفْ
© اِلَيْهِ ® اِلَيْهْ
TANDA WAQAF
Menurut bahasa waqaf artinya berhenti. Sedangkan dalam istilah ilmu
tajwid waqaf adalah menghentikan pembacaan, baik untuk tidak diteruskan
atau untuk mengambil nafas agar dapat melanjutkan bacaan selanjutnya.
Waqaf dibagi menjadi dua, yaitu :
Waqaf Ikhtiyari
Yaitu waqaf yang disengaja tanpa ada suatu sebab apapun, seperti ketika ada tanda waqaf atau pada akhir ayat.
Contoh :© اَلْحَمْدُللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Waqaf Idhtirari
Yaitu waqaf yang terpaksa dilakukan karena sebab-sebab tertentu,
seperti karena pendek nafas. Dalam hal ini seseorang yang terpaksa
waqaf karena tidak kuat lagi nafasnya, maka harus mengulangi kalimat
sebelumnya.
lContoh :
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِيْنَ الَّذِيْنَ اِذَااكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَ©
Karena pendek nafas, kemudian berhenti pada kalimat اِذَااكْتَالُوْا
maka sebelum dilanjutkan harus diulang dari اِذَااكْتَالُوْا
Tanda-tanda waqaf : ط قلى قف ج ® sebaiknya berhenti
Tanda-tanda washal : ص صلى لا ز ® sebaiknya dibaca terus م ® harus berhenti
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
GHUNNAH MUSYADDADAH
(نّ - مّ)
Yang dinamakan ghunnah musyaddadah
adalah apabila ada nun bertasydid (نّ) atau mim bertasydid (مّ). Setiap
ada nun atau mim bertasydid tersebut maka harus dibaca dengung yang
sempurna (2 / 3 harakat)
Perhatikan contoh berikut :
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَمَّ يَتَسَاءَلُوْنَ
HUKUM BACAAN NUN SUKUN DAN TANWIN
نْ ( ً ٍ ٌ )
A. Idzhar Halqi
Yang diamakan idzhar halqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin
bertemu salah satu huruf halqi (yang keluar dari tenggorokan), yaitu : ء
ح خ ع غ ﻫ
Adapun cara membacanya adalah harus dibaca jelas.
Contoh :
ء - مَنْ اٰمَنْ ح - مِنْ حمَِيْمٍ خ - مِنْ خَلاَقٍ
ع - اَنْعَمْتَ غ - مِنْ غِسْلٍ ﻫ - مَنْ هَلَكَ
B. Iqlab
Yang dinamakan iqlab adalah mengganti suara nun sukun atau tanwin menjadi mim sukun ketika bertemu dengan huruf Ba' (ب)
Contoh : سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ
C. Idghom Bighunnah
Yang dinamakan idghom bighunnah adalah apabila ada nun sukun atau
tanwiin bertemu dengan salah satu huruf 4, yaitu : ي م ن و Adapun
cara membacanya adalah dengan meleburkan bunyi huruf yang pertama
kepada huruf sesudahnya sehingga bunyi huruf yang pertama tidak
terdengar lagi dan harus dibaca dengung yang lama.
Contoh :
ي - قُلُوْبٌ يَّوْمَئِذٍ م – عَذَابٌ مُّقِيْمٌ
ن – عَنْ نَّفْسِهِ و – مِنْ وَّرَائِهِمْ
D. Idghom Bila Ghunnah
Yang dinamakan idghom bila ghunnah adalah apabila ada nun sukun atau
tanwin bertemu salah satu huruf ل ر Adapun cara membacanya adalah
dengan meleburkan bunyi huruf yang pertama kepada huruf sesudahnya
sehingga bunyi huruf yang pertama tidak terdengar lagi, tapi tidak
boleh dibaca dengung.
Contoh : ل - مِنْ لَّدُنْهُ ر – رَبٍّ رَّحِيْمٍ
E. Ikhfa' Haqiqi
Yang dinamakan ikhfa' haqiqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin
bertemu salah satu huruf lima belas, selain huruf-huruf yang telah
disebutkan di atas yaitu:ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Cara membacanya adalah dengan menyamarkan (antara idzhar dan idgham) disertai dengan dengung yang sempurna.
Contoh :
ت - مِنْ تَحْتِهاَ ث - مَاءً ثَجَّاجًا ج - اَنْجَيْنَاكُمْ
ش – عَذَابًا شَدِيْداً د – مِنْ دُوْنِ اللهِ ذ – مَنْ ذَاالَّذِيْ
س – اِنَّ الْاِنْسَانَ ش – عَذَابٌ شَدِيْدٌ ص – وَلَدًاصَالِحًا
ض – مَنْضُوْدٍ ط – وَمَا يَنْطِقُ ظ – عَنْ ظُهُوْرِهِمْ
ف – عُمْيٌ فَهُمْ ق – رِزْقًاقَالُوْا ك – كِرَامًاكَاتِبِيْنَ
HUKUM BACAAN AL
(اَلْ)
A. Idzhar (Al) Qomariyyah
Yang dinamakan Idzhar qamariyyah adalah apabila ada "Al" bertemu huruf
qamariyah yang berjumlah 14, yaitu : ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ء ي
Apabila ada bacaan "Al" bertemu dengan huruf qamariyah tersebut maka "Al" tetap dibaca jelas.
Contoh : اَلْبَلاَغُ اَلْخَبِيْرُ اَلْغَفُوْرُ
B. Idgham (Al) Syamsiyyah
Yang dinamakan idgham syamsiyyah adalah apabila ada "Al" bertemu salah
satu huruf syamsiyah yaitu : ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Apabila ada bacaan tersebut maka "Al" tidak lagi dibaca jelas,
melainkan masuk ke huruf berikutnya.
Contoh : وَالتِّيْنِ وَالشَّمْسِ اَلضَّلاَلُ
HUKUM BACAAN MIM SUKUN
( مْ )
A. Idgham Mutamatsilain
Yang dinamakan idgham mutamatsilain adalah apabila ada mim sukun
bertemu dengan mim. Adapun cara membacanya adalah dengan dengung yang
sempurna.
Contoh : لَهُمْ مَا يَتَّقُوْنَ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ
B. Ikhfa' Syafawi
Yang dinamakan idzhar syafawi adalah apabila ada mim sukun bertemu
dengan huruf ba' (ب). Cara membacanya adalah dengan dengung yang
sampurna.
Contoh : تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ رَبُّهُمْ بِهِمْ
C. Idzhar Syafawi
Yang dinamakan idzhar syafawi adalah apabila ada mim sukun bertemu
dengan huruf : ا ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق
ك ل ن و ﻫ ي. Adapun cara membacanya adalah dengan menjelaskan
atau menegaskan suara mim sukun tanpa disertai dengung.
Contoh : ن- لَهُمْ نَائِمُوْنَ ل- اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُم
LAFADZ ALLAH
(الله)
Hukum Bacaan lafadz Allah terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Tafkhim
Dibaca tafkhim apabila lafadz Allah didahului harakat fathah atau dhummah.
Contoh : قُلْ هُوَ اللهُ اِذَاجَاءَ نَصْرُاللهِ
2. Tarqiq
Dibaca tarqiq apabila lafadz Allah bertemu didahului dengan harakat kasrah.
Contoh : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
HUKUM BACAAN RA'
(ر)
Huruf ra (ر) adalah salah satu huruf hijaiyah yang pengucapannya
berbeda-beda, suatu waktu dibaca tebal (tafkhim) dan suatu waktu dibaca
tipis (tarqiq). Jadi hukum membaca huruf ra' ada dua macam, yaitu :
1. Tafkhim (تفخيم)
Ra' dibaca tafkhim apabila :
a. Berharakat fathah, fathatain, dhummah atau dhummatain.
Contoh : اَلرَّحِيْمُ خَيْرًا رُوَيْدًا كَبِيْرٌ
b. Berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhummah.
Contoh : اَرْسَلَ قُرْ آنٌ
c. Berharakat sukun dan huruf sebelumnya berupa hamzah washal (hamzah tambahan) yang berharakat kasrah.
Contoh : اِرْجِعِيْ اِرْكَبْ
d. Berharakat sukun, huruf sebelumnya berharakat kasrah dan huruf
sesudahnya berupa huruf isti'la' (huruf yang dibaca tebal, yaitu: خ ص ض
غ ط ق ظ)
Contoh : مِرْصَادٌ قِرْطَاسٌ فِرْقَةٌ
e. Didahului huruf mati selain ya' yang sebelumnya berupa huruf yang berharakat fathah dan dibaca waqaf.
Contoh : ©وَالْفَجْرِ ® وَالْفَجْرْ
©مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ ® مِنْ اَلْفِ شَهْرْ
2. Tarqiq (ترقيق)
Ra' dibaca tarqiq apabila :
a. Berharakat kasrah atau kasratain.
Contoh : رٍ- خُسْرٍ رِ- رِجْسٌ
b. Berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
Contoh : فِرْعَوْنَ فَكَبِّرْ
c. Didahului ya' sukun dibaca waqaf.
Contoh : © خَيْرٍ® خَيْرْ ©بَصِيْرٌ ® بَصِيْرْ
d. Didahului huruf mati selain ya' yang sebelumnya berupa huruf yang
berharakat kasrah dan dibaca waqaf. Contoh : © بِكْرٌ ® بِكْرْ
BACAAN QALQALAH
Yang dinamakan bacaan qalqalah adalah membunyikan huruf dengan suara
yang berlebih dari makhraj hurufnya (disertai dengan getaran suara).
Huruf qalqalah ada lima, yaitu ق ط ب ج د yang terkumpul dalam lafadz : قَطْبُ جَدٍ
Bacaan qalqalah dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Qalqalah sughra
Yaitu apabila ada huruf qalqalah yang dibaca sukun (mati) asli. Contoh :
ق- يَقْرَأُ ط- اَطْوَارًا ب- يَبْخَلُ ج- يَجْعَلُ
د- يَدْخُلُ
2. Qalqalah kubra
Yaitu apabila ada huruf qalqalah dibaca sukun karena waqaf. Contoh : © اَحَدٌ ® اَحَدْ © خَلَقَ ® خَلَقْ
HUKUM BACAAN MAD
Yang dinamakan mad adalah apabila ada fathah diikuti alif, kasrah
diikuti ya' sukun, dhummah diikuti wawu sukun dan harus dibaca panjang.
Hukum mad dibagi menjadi dua, yaitu :
A. Mad Asli atau mad thabi'i ( مد اصلي ¤مد طبيعي )
Yaitu mad yang tidak bertemu hamzah, sukun dan tasydid. Cara membacanya
adalah panjang satu alif / dua harakat. Contoh : قَالُوْا
نُوْحِيْهَا
B. Mad Far'I (مد فرعي)
Yaitu mad yang bertemu dengan hamzah, sukun atau tasydid.
Mad far'i terbagi menjadi :
1. Mad Wajib Muttashil
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Adapun
cara membacanya adalah panjang lima harakat / dua setengah alif.
Contoh : لِقَاءَۤنَا - نِدَاۤءً
2. Mad Jaiz Munfashil
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan hamzah di lain kalimat. Cara membacanya adalah panjang lima harakat / dua setengah alif.
Contoh : اِنَّاۤ اَعْطَيْنَاكَ - وَمَاۤ اُمِرُوْا
3. Mad Lazim Kilmi mutsaqqal
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan tasydid dalam satu kalimat. Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif.
Contoh : وَلاَالضَّـۤالِّيْنَ - اَلْحَاۤقَّةُ
4. Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan huruf sukun asli dalam satu kalimat. Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif.
Contoh : اٰۤ ْلاٰنَ
5. Mad Lazim Harfi Mutsaqqal
Yaitu mad yang terletak pada huruf-huruf fawatihus suwar (pembuka surat). Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif
Contoh : حٰمۤ طٰسۤ
6. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Yaitu mad yang terletak pada huruf-huruf pembuka surat dan bertemu tasydid. Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif
Contoh : الم طٰسم
7. Mad Iwadh
Yaitu harakat fathatain dibaca waqaf, selain ta' marbuthah (ﺔ ).
Panjangnya dua harakat / satu alif. Contoh : © عَلِيْمًا ® عَلِيْمَا
8. Mad Silah
Yaitu setiap ada ha' dhamir ( ﻪ ) / Hu atau Hi yang terletak diantara dua huruf hidup. Mad silah terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Mad Silah Qasirah
Yaitu apabila ada mad silah bertemu dengan huruf selain hamzah.
Panjangnya dua harakat / satu alif. Contoh : لاَتَأْخُذُه سِنَةٌ
b. Mad Silah Thawilah
Yaitu apabila ada mad silah bertemu dengan hamzah (bentuknya alif). Panjangnya dua setengah alif / lima harakat.
Contoh : مَا لَه اَخْلَدَهُ
9. Mad 'Aridh Lis sukun
Yaitu apabila ada mad bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjangnya
boleh 2, 4 atau 6 harakat. Contoh : © صِرَاطَ الْمُسْتَقِيْمِ ® صِرَاطَ
الْمُسْتَقِيْمْ
10. Mad Badal
Yaitu setiap ada aa, ii, uu yang dibaca panjang. Adapun cara membacanya adalah panjang dua harakat atau satu alif.
Contoh : آمَنُوْا اِيْمَانٌ اُوْتُوْا
11. Mad Layyin
Yaitu apabila ada fathah diikuti wawu sukun atau ya' sukun bertemu
huruf hidup dibaca waqaf. Panjangnya adalah tiga alif / enam harakat.
Contoh : © مِنْ خَوْفٍ ® مِنْ خَوْفْ
© اِلَيْهِ ® اِلَيْهْ
TANDA WAQAF
Menurut bahasa waqaf artinya berhenti. Sedangkan dalam istilah ilmu
tajwid waqaf adalah menghentikan pembacaan, baik untuk tidak diteruskan
atau untuk mengambil nafas agar dapat melanjutkan bacaan selanjutnya.
Waqaf dibagi menjadi dua, yaitu :
Waqaf Ikhtiyari
Yaitu waqaf yang disengaja tanpa ada suatu sebab apapun, seperti ketika ada tanda waqaf atau pada akhir ayat.
Contoh :© اَلْحَمْدُللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Waqaf Idhtirari
Yaitu waqaf yang terpaksa dilakukan karena sebab-sebab tertentu,
seperti karena pendek nafas. Dalam hal ini seseorang yang terpaksa
waqaf karena tidak kuat lagi nafasnya, maka harus mengulangi kalimat
sebelumnya.
lContoh :
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِيْنَ الَّذِيْنَ اِذَااكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَ©
Karena pendek nafas, kemudian berhenti pada kalimat اِذَااكْتَالُوْا
maka sebelum dilanjutkan harus diulang dari اِذَااكْتَالُوْا
Tanda-tanda waqaf : ط قلى قف ج ® sebaiknya berhenti
Tanda-tanda washal : ص صلى لا ز ® sebaiknya dibaca terus م ® harus berhenti
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين